METODE KONSTRUKSI PELABUHAN MAKASSAR NEW PORT
Oleh:
Bapak Ir. M Toha Fauzi, MT. (Direktur Operasi 2 PT PP (Persero)
Berdasarkan
kondisi geografisnya, Indonesia memiliki 13.466 pulau sehingga Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki 54.716 km
garis pantai yang merupakan kedua terpanjang di dunia, berada pada jalur
pelayaran internasional di antara Samudra Hindia dan Pasifik dan diantara benua
Asia, Australia, dan Amerika. Penduduk Indonesi yang mencapai 255 juta
merupakan urutan ke-5 di dunia. Indonesia juga memiliki ekonomi terbesar ke-16
di dunia yang tergabung dalam G-20, aktivitas bongkar/muat barang dalam negeri
lebih dari 3.300.000 ton per bulan.
Namun
kondisi sekarang, pelabuhan Indonesia masih sangat terbatas, sehingg pemerintah
dalam hal mengatasi masalah tersebut merancanakan pengembangan tol laut
Indonesia. Hal ini juga dikarenakan transportasi laut merupakan transportasi
paling ideal digunakan. Perbandingan antara angkutan darat dengan truk dan
kereta dan laut adalah 5:3:1. Tetapi di Indonesia masih banyak menggunakan
transportasi darat karena pelabuhan belum dikembangkan dengan baik. BUMN yang
mengatur pelabuhan yaitu Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV,
sedangkan BUMN yang menyedikan jasa pelayaran adalah PELNI dan ASDP.
Rencana
tol laut yang akan dikembangkan melewati 7 pelabuhan utama yaitu Pelabuhan
Kuala Tanjung, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Periok, Pelabuhan Tanjung
Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, dan Pelabuhan Sorong. Dan akan
terhubung dengan 24 pelabuhan utama, 36 pelabuhan pengumpul, dan 7 pelabuhan
pengumpan. Empat pelabuhan utama yang dikerjaakan oleh PT PP (Persero) adalah
Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Periok, Pelabuhan
Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar.
Pelabuhan
adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau
bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
serta sebagai tempat perppindahan intra-dan antar moda transportasi (Peraturan
Menteri Perhubungan No PM 51 tahun 2015 tentang penyelenggaraan Pelabuhan Laut
(Pasal I)).
Jenis-jenis Dermaga di Indonesia antara lain:
1.
Berdasarkan Pengguna
a.
Pelabuhan Barang, seperti:
Pelabuhan Hatta, Makassar
b.
Pelabuhan Penumpang,
seperti: Pelabuhan Ambon, Maluku
c.
Pelabuhan Campuran,
seperti: Tanjung Periok, Jakarta
d.
Pelabuhan Ikan, seperti:
Pelabuhan Ratu, Jawa Barat
e.
Pelabuhan Minyak, seperti:
Pelabuhan Pertamina RU II, Dumai
f.
Pelabuhan MIliter,
seperti: Pangkalan Armatim, Surabaya
2.
Berdasarkan letak
geografis
a.
Pelabuhan alam, seperti Pelabuhan
UleeLheue, aceh
b.
Pelabuhan semi alam,
seperti: Pelabuhan Pulai Baai, Bengkulu
c.
Pelabuhan buatan, seperti:
Pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta
3.
Berdasarkan penyelenggara
a.
Pelabuhan umum, seperti: Pelabuhan
Tanjung Mas, Semarang
b.
Pelabuhan khusus, seperti;
Pelabuhan
LNG Arun Aceh
4.
Berdasarkan fungsi
perdagangan
a.
Pelabuhan laut, seperti: Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya
b.
Pelabuhan pantai, seperti:
Pelabuhan
Palaran, Kalimantan Timur
Bagian-bagian
pelabuhan antara lain breakwater,
alur pelabuhan yang merupakan jalur dengan kedalaman lebih besar dari draft kapal, kolam pelabuhan yan
merupakan area kapal mengantri, dermaga yang merupakan tempat kapal bertampat,
gedung terminal, gedung/Lap. Penumpukan container,
morning dolphin dan breasting
dolphin, dan catwalk. Adapun
aksesoris pelabuhan yaitu bollard,
fender, crane rail, dan quay
container crane.
Jenis-jenis konstruksi dermaga yaitu:
1.
Jetty
Bangunan
dermaga yang menjorok ketengah laut untuk mencapai kedalaman yang diperlukan,
dan dihubungkan jembatan ke darat. Sisi
muka jetty biasanya sejajar dengan
pantai. Jetty dibangun dengan cara
memancang tiang sebagai pondasi yang menyangga bangunan di atasnya. Jetty biasanya dibangun di atas
tiang pancang berupa deck on pile. Penggunaan jetty akan lebih ekonomis di perairan
yang dangkal sehingga pada lokasi kedalaman yang cukup (agak jauh dari darat)
tidak diperlukan pengerukan yang besar. Contoh pekerjaan dermaga jenis jetty yang dikerjakan PT PP yaitu
Kariangau port terminal, Kalimantan Timur 2011, Palaran port terminal,
Kalimantan Timur 2011, kuala Tanjung port, Sumatra Utara, New Priok Port Fase I
Jakarta Utara, dan Teluk Lamong port Jawa Timur.
2.
Dolphin
Dermaga dolphin merupakan
tempat sandar kapal berupa dolphin di
atas tiang pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang landai, diperlukan
jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan. Pertimbangan
menggunakan dermaga dolphin adalah:
a.
Sarana tambat kapal yang
fasilitas bongkar muatnya ada di haluan atau buritan.
b.
Jarak kedalaman perairan yang
disyaratkan dari pantai relatif cukup panjang
Contoh dermaga tipe dolphin biasanya digunakan pada terminal curah cair. Dermaga dolphin yang pembangunannya dilakukan
oleh PT PP yaitu Port of Sibolga North Sumatera.
3.
Wharf/quay
Wharf atau Quay
adalah bangunan dermaga yang menempel jadi satu dengan pantai dan umumnya
menjadi satu dengan daratan, tanpa dihubungkan dengan suatu bangunan jembatan. Jenis
wharf biasanya dipilih bila dasar pantai agak curam atau kedalaman air yang
dalam, tidak terlalu jauh dari garis pantai. Kebanyakan digunakan untuk
pelabuhan barang potongan atau petikemas. Dermaga Wharf/quay yang pembangunannya dilakukan oleh PT PP yaitu Makassar
New Port 1a Sulawesi Selatan, Merak VII Port West Java 2018, Bakauheni Ferry
Port South Sumatera 2017, Gilimas Port Lombok Island,
4.
Breakwater
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai atau
pelabuhan yang terletak di belakangnya, dari serangan gelombang. perlindungan
oleh pemecah gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi
gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Untuk tipe sisi tegak
pemecah gelombang bisa dibuat dari material seperti pasangan batu, sel turap
baja yang didalamnya diisi tanah atau batu, tumpukan buis beton, dinding turap
baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya. Breakwater bisa ditemukan di
Pelabuhan Ratu, Bali Airport, New Priok Port Fase I, dan Makassar New Port IA,
5.
Reklamasi
Pelabuhan
atau dermaga yang dibentuk dari lahan reklamasi merupakan alternatif yang
umumnya akibat kondisi lahan yang terbatas. Pembuatan
dermaga baru dengan menimbun pasir atau material timbunan lainnya dari dasar
laut. Contoh reklamasi ditemukan pada New Priok Port Fase I, Bali Airport,
Makassar New Port IA,
Pembangunan
Makassar New Port 1A dilakukan PT PP (Persero), lokasi proyek ini terletak pada
2 km dari bibir pantai seperti pada Gambar 1. Adapun Zona pekerjaan seperti
tampak pada Gambar 2.
Gambar 1. Lokasi proyek.
Gambar 2. Zona
pekerjaan PT PP (Persero) di Makassar New Port IA.
Pekerjaan yang dilakukan PT PP di Makkas New Port Fase
1 yaitu:
1.
Metode Kerja Pekerjaan
Reklamasi Causeway (Paket A)
Pekerjaan reklamasi dimulai dari darat ke sisi pantai,
pada pekerjaan ini angkutan material tidak dapat diangkut melalui kapal tongkang
karena letaknya yang dekat dengan darat dan memiliki perairan yang dangkal.
Jika menggunakan tongkang akan tidak efektif dan lebih mahal. Pekerjaan diawali
dengan pemasagan matras bambu dan geotekstil kemudia dilakukan timbunan tanah
pada bagian tengah dan pemasangan batu di sisi kanan dan kiri. Diberikan
dudukan matras bambu agar lebih stabil. Untuk menengelamkan matras bambu
memiliki tantangan tersendiri karena sifat bambu yang mengpung di air dan jika
ditekan maka bisa patah. Untuk mengecek ketelitian posisi digunakan satelit dan
penyelam di dasar laut.
2.
Pengerukan di Area Causeway dan Container yard
3.
Pengerukn di Area Dermaga
4.
Reklamasi-sand supply
Adapun siklus timbunan pasir reklamasi adalah sebagai
berikut:
Gambar
3. Siklus timbunan reklamasi.
5.
Pekerjaan dermaga
Pekerjaan pada sisi ini adalah pekerjaan bore pile dan secant pile. Dermaga didukung oleh bore pile sehingga tanah tidak perlu seluruhnya dipadatkan. Metode
kerja pemasangan tiang adalah sebagai berikut:
a.
Pekerjaan guidwall secant pile
b. Pekerjaan secant
pile dan bore pile
1)
Pengeboran tahap 1 dg Casing Double
Wall sampai tanah lunak
2)
Pengeboran dengan Bucket Bore sekaligus pengangkatan
material pengeboran tahap 1 (pasir reklamasi & tanah lunak)
3)
Pengeboran tahap 2 dengan Bucket
Core (sampai batu dan Kedalaman rencana)
4)
Pemasangan Casing Double Wall sampai kedalaman rencana, kemudian mengecek kedalaman & memompa air keluar Casing
5)
Pasang besi
kemudian mengelas pengikat besi ke Casing, menyiapkan bucket untuk mengecor
6)
Pemasangan Oscilator, kemudian pemasangan
pipa tremi dan pengecoran beton
7)
Setelah beton memenuhi Casing,
pompa air di cabut, penguat besi dilepas, Casing di angkat 1 m kemudian di cor lagi
8)
Casing Double Wall di
cabut dengan bantuan Oscilator
9)
Beton kotor ± 1 m di
potong
c.
Secant pile secondary
(pengeboran mengiris secant pile primary)
1)
Pengeboran tahap 1 dengan
Aguger Bore sampai tanah lunak
2)
Pemasangan Casing Double Wall,
kemudian membuang material sisa yang
tidak dapat diangkut Auger
Bore menggunakan Bucket Bore.
3)
Pengeboran tahap 2 dengan Bucket
Core (sampai batu dan kedalaman rencana)
4)
Pemasangan Casing Double Wall sampai kedalaman rencana, kemudian mengecek kedalaman & memompa air keluar Casing
5)
Pasang besi
kemudian mengelas pengikat besi ke Casing, menyiapkan bucket untuk mengecor
6)
Pemasangan Oscilator,
kemudian pemasangan pipa tremi dan pengecoran
beton
7)
Setelah beton memenuhi Casing,
pompa air di cabut, penguat besi
dilepas, Casing di angkat
1 m kemudian di cor lagi
8)
Casing Double Wall di
cabut dengan bantuan Oscilator
9)
Setelah
pengeboran selesai, kepala pondasi tiang bor (beton) harus sudah dipotong ± 1 m dengan rapi
d.
Pegujian bore pile yang terdiri dari PDA test,
Lateral test, Axial Test, dan pile integrity test
6.
Upper structure
dilakukan dengan precast karena lebih
cepat dan kualitas terjamin. Pada bagian tertentu dilakukan cor insitu yang
dilakukan pada sore hari karena untuk menghindari panas matahri.
7.
Breakwater
Supply batu
untuk breakwater dari palu
menggunakan truk dan tongakng, material dihitung berdasarkan berat (kg) agar
lebih mudah.
Mohon kritik dan sarannya :)
Komentar
Posting Komentar